Merawat IPAL adalah suatu keharusan, karena akan mempengaruhi hasil olahan dari alat tersebut. Selain berpengaruh terhadap hasil outlet air limbah, juga akan berpengaruh pada biaya perawatan rutin. Apabila tidak dirawat dengan baik, kerusakan yang lebih besar memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Di Indonesia, terutama di banyak fasilitas pelayanan kesehatan, IPAL system biofilter menjadi salah satu pilihan sytem pengolahan air limbah. Berikut beberapa cara untuk merawat IPAL system biofilter agar berfungsi dengan baik.
PERAWATAN IPAL
Unit IPAL biofilter anaerob-aerob ini tidak memerlukan perawatan yang khusus, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Sedapat mungkin tidak ada sampah padat (plastik, kain, batu, softex, dll) yang masuk ke dalam bak pengumpul atau sistem IPAL.
- Diusahakan sedapat mungkin tidak ada limbah dari bengkel (bahan bakar atau oli) masuk ke dalam sistem IPAL.
- Bak kontrol harus dibersihkan secara rutin minimal satu minggu sekali atau lebih baik sesering mungkin untuk menghindari terjadinya penyumbatan oleh sampah padat.
- Menghindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroba yang ada di dalam biofilter misalnya, cairan limbah perak nitrat, merkuri atau logam berat lainnya.
- Perlu dilakukan pengurasan lumpur pada bak ekualisasi dan bak pengendapan awal secara periodik untuk menguras lumpur yang tidak dapat terurai secara biologis. Pengurasan biasanya dilakukan minimal 6 bulan sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan.
- Perlu dilakukan perawatan rutin terhadap pompa pengumpul, pompa air limbah, pompa sirkulasi serta blower yang dilakukan 3-4 bulan sekali.
- Perawatan rutin pompa dan blower udara dapat dilihat pada buku operasional dan perawatan dari pabriknya.
Penghentian Operasional IPAL
Jika pengoperasian IPAL akan dihentikan dalam waktu yang lama, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- Pompa air limbah di dalam bak ekualisasi dimatikan, sedangkan blower dan pompa sirkulasi di dalam reaktor pengolahan lanjut tetap dijalankan.
- Selanjutnya air limbah di dalam Reaktor Biofilter Anaerob dipompa dan dimasukkan ke Reaktor Aerob (pengolahan lanjut) sampai habis.
- Air limbah di dalam Reaktor IPAL aerob terus di aerasi dan pompa sirkulasi tetap jalankan minimal selama 6 jam.
- Setelah itu air di dalam reaktor biofilter boleh dibuang.
Permasalahan yang Mungkin Timbul dan Cara Penanganannya Beberapa permasalahan yang sering ditemui dalam pengoperasian IPAL domestik yang menggunakan sistem pengolahan biofilter anaerob-aerob dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Timbulnya permasalahan pada umumnya disebabkan karena kesalahan dalam pengoperasian atau karena kurangnya perawatan IPAL. Hal ini sering terjadi dan penanganan masalah pada umumnya dapat dilakukan oleh operator IPAL yang terlatih. Beberapa permasalahan yang mungkin timbul di dalam proses pengolahan air limbah dan cara penanganannya dapat dilihat pada tabel dibawah.
NO | PERMASALAHAN | PENYEBAB | CARA MENGATASI |
1 | Bak penampung atau bak kontrol air limbah meluap | Pompa submersible di Bak Pengumpul (BP) tidak bekerja | Periksa posisi pelampung pompa di bak penampung |
Bersihkan submersible pump dari penyumbatan | |||
Aliran air limbah dari BP ke bak IPAL tidak lancar | Periksa bagian inlet dari submersible pump dan bersihkan dari kotoran yang menyumbat | ||
Lakukan perbaikan pompa sesuai prosedur perawatan rutin | |||
Bak pengumpul (BPO menerima limpasan air hujan dalam jumlah besar | Segera putuskan hubungan listrik contactor submersible pump dari panel utama dan amati indikator pompa untuk BP yang lain Segera aktifkan kembali otomatisasi pompa setelah kondisi BP pulih | ||
2 | Sistem aerasi tidak berfungsi | Motor listrik blower tidak bekerja | Periksa aliran listrik di motor blower. Kembalikan (reset) TOR (thermal overload relay) ke posisi terhubung |
Motor listrik rusak dan perlu perbaikan | |||
Blower tidak menghasilkan tekanan udara | Bersihkan saringan udara yang terletak dalam silencer blower | ||
Periksa sistem perpipaan blower hingga ke difuser. Gunakan air sabun untuk memeriksa kebocoran saluran. Lakukan penyumbatan sementara untuk bagian yang bocor, dan hubungi bagian perbaikan. | |||
3 | Terbentuk padatan yang mengapung di bak Ekualisasi | Minyak/lemak masih terbawa dalam aliran limbah | Bersihkan bak pemisah minyak/lemak dari lapisan minyak yang mengapung. Periksa dan lakukan hal yang sama untuk bak Pemisah Minyak. |
4 | Terbentuk padatan yang mengapung di bak Biofilter Aerobik | Proses aerasi kurang efektif | Periksa bukaan kran pengatur udara (gate valve) agar berada pada kondisi maksimal dan lakukan pengaturan hingga gelembung udara yang keluar dari difuser merata pada kedua bak aerasi. |
Periksa tekanan udara pada sistem aerasi. Pada kondisi normal pembacaan pressure gauge adalah 0,2-0,36 kg/cm². Lakukan perbaikan root blower sesuai prosedur perawatan rutin. | |||
Periksa kebocoran pipa distribusi sistem aerasi. | |||
5 | Air limbah hasil olahan menjadi keruh | Pembentukan partikel padat hasil metabolisme mikroba melebihi kapasitas penampungan | Bersihkan weir dair partikel padat yang tertampung Lakukan penyedotan endapan lumpur di bak Pengendap Awal. |
Endapan partikel padat tak terolah di ruang pengendapan bak Ekualisasi telah melampaui daya tampungnya | Lakukan penggelontoran dari bak Pemisah Minyak bersamaan dengan penghisapan lumpur di ruang pengendapan bak Ekualisasi. | ||
6 | Bak pemisah minyak dan ruang pengendapan bak Ekualisasi menjadi cepat dipenuhi lumpur | Air limbah yang masuk ke bak IPAL mengandung banyak endapan | Periksa sistem penyaringan sumber limbah dan cegah masuknya tanah atau lumpur ke dalam bak pengumpul. |
Periksa kondisi seluruh bak pengumpul dan lakukan penghisapan lumpur jika jumlah endapan sudah melampaui daya tampung | |||
7 | Tersebar bau di sekitar bak IPAL | Gas yang terbentuk selama proses penguraian biologis dalam bak, keluar tanpa penyaringan | Periksa kondisi pelindung (shield) di penutup manhole setiap bak |
Lakukan penggantian karbon aktif (activated carbon) pada penyaring udara bak IPAL | |||
8 | Air limbah hasil olahan menjadi keruh, bau dan tidak memenuhi baku mutu | Terganggunya keseimbangan sistem pengolahan biologis | Tunggu beberapa lama hingga proses start up selesai dan jumlah mikroba mencapai keseimbangan baru |
Debit air limbah melebihi kapasitas IPAL | Atur debit air limbah rata-rata sesuai dengan kapasitas. Lakukan pengaturan beban limbah (loading) melalui kran (gate valve) di bak Ekualisasi Upayakan agar aliran berjalan stabil dan kontinyu sepanjang hari | ||
Hembuskan udara di unit aerobik kurang. | Periksa blower dan pipa pengeluaran udara. Apabila terjadi keborcoran, pada pipa, lakukan perbaikan. |
Tanggap Darurat IPAL
- Apabila hasil analisa air limbah melebihi Standar Baku Mutu:
- Periksa air limbah influen yang masuk ke IPAL. Lakukan penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan.
- Periksa proses yang berlangsung di IPAL. Lakukan penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan.
- Periksa seluruh mesin dan peralatan IPAL. Lakukan penanganan sesuai penyimpangan yang ditemukan
- Melakukan penutupan outlet saluran IPAL.
- Melakukan penghentian sementara proses produksi.
- Apabila aliran listrik utama di IPAL padam lebih dari 2 jam, hubungi Departemen Teknik untuk menghidupkan genset.
- Apabila terjadi kebocoran/keretakan bak atau kolam di IPAL (akibat gempa bumi, dll): Proses IPAL dihentikan sementara. Selanjutnya melakukan pemeriksaan dan perbaikan setelah kondisi dinilai aman.
- Apabila terjadi kecelakaan tercebur ke kolam/bak di IPAL:
Diberi pertolongan pertama di tempat kejadian, selanjutnya segera dibawa ke poliklinik perusahaan/rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan.
Leave A Comment